SISTIM PEMINDAH TENAGA
|
HALAMAN
:
|
I.
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan
kerja yang perlu diperhatikan pada praktek ini adalah:
1. Hindari
keadaan yang dapat membahayakan keselamatan pekerja dan benda
kerja.
2. Singkirkan
benda-benda yang lain tidak diperlukan di tempat kerja.
3. Lakukan
pekerjaan dengan hati-hati dan teliti dan gunakan SST secara benar.
4. Lakukan
pembongkaran menurut SOP yang di anjurkan
5. Cucilah
dengan air bekas minyak rem yang tertumpah pada bodi atau chasis
kendaraan.
6. Bersihkan
benda kerja, tempat kerja serta alat yang digunakan waktu praktek.
7. Utamakan
keselamatan kerja
II.
TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin di capai
pada akhir pertemuan ini adalah:
1. Masiswa dapat mengetahui
komponen-komponen dari
kopling manual dan torqueconverter.
2. Masiswa mampu membongkar dan
memasang komponen kopling manual dan torqueconverter.
3. Masiswa mampu menggunakan SST dengan
tepat dan benar.
4. Masiswa mampu melakukan pengukuran
untuk menganalisa kerusakan pada komponen.
5. Masiswa mampu melakukan servise pada
komponen kopling manual dan torqueconverter.
6. Masiswa mamapu menerapkan prosedur
K3 dalam kegiatan praktek.
7. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan anlisakerusakan
dan mengambil kesimpulan
|
|
III.
URAIAN SINGKAT
A.Kopling Otomatis(torque
coverter)
Pada system transmisi otomatis cara menyalurkan
tenaga dari mesin ke transmisi adalah melalui torque converters. Jadi, torque
converters penganti unit kopling pada transmisi otomatis. Sebelum kita
membahas lebih jauh mengenai torque converters inilah bentuknya.
Cara kerja torque converters
Prinsip dasar cara kerja torque
converters diambil dari dua kipas angin yang dipasang saling berhadapan,
dimana kipas yang satu dialiri arus listrik (AC)
sementara yang satunya dibiarkan tanpa dialiri arus listrik. Pada hal ini
kipas yang tidak dialiri arus listrik akan ikut berputar karena tertiup angin
dari kipas yang berada dihadapanya dengan arah yang sama, prinsip dasar
inilah yang digunakan pada torque converters.
Dua buah kipas dipasang saling
berhadapan
Apa yang terjadi dengan sistem
transmisi atomatis adalah mirip dengan kejadian di atas. Kipas angin
digantikan dengan dua roda yang bersirip. Dua roda bersirip tersebut
diletakkan saling berdekatan dalam sebuah casing yang berbentuk lingkaran dan
dibautkan pada roda gila (flywheel) mesin. Casing tersebut diisi dengan
minyak/oli yang berfungsi sebagai medium menggantikan fungsi angin dalam
gambaran kerja dua kipas angin.
Roda yang
pertama disebut dengan impeller yang digerakkan oleh mesin. Sirip-sirip
impeller akan menggerakkan oli, kemudian oli akan menggerakkan sirip-sirip
roda satunya yang disebut dengan turbin. Kejadian ini yang menyebabkan turbin
berputar. Kemudian turbin menggerakkan gigi/gear dan tenaga disalurkan
melalui gearbox ke roda penggerak kendaraan.
Tapi pada
torque converters untuk mengerakan turbine runner dengan cara menemprotkan
cairan fluida yang sering disebut ATF (Automatic Transmission Fluid) dari
impeller pump sehingga turbine runner ikut berputar, untuk mencegah
kembalinya semprotan cairan fluida dari turbine runner yang bisa
mengakibatkan melawan arah dari semprotan impeller pump maka, pada posisi
tengah antara impeller pump dan turbine runner dipasang stator yang berfungsi
sebagai mengarahkan kembali semprotan fluida dari turbine runner. Hal ini
juga akan mengakibatkan impeller berputar semakin cepat.
Stall Speed
Stall Speed adalah saat dimana tuas
transmisi sudah di geser ke posisi “D” atau “R” sehingga pump impeller sudah
mulai berputar untuk menggerakkan turbine runner tetapi turbine runner
sengaja di tahan dengan cara pedal rem di injak hingga roda mobil tidak dapat
bergerak. Pada peristiwa ini torsi yang dihasilkan oleh pump impeller adalah
torsi maksimal. Sehingga apabila pedal rem langsung dilepas, mobil dapat
langsung bergerak.
Converter Range
Converter Range merupakan saat
dimana Torque Converter melakukan pelipat gandaan momen untuk menggerakkan
Turbine Runner. Peristiwa ini terjadi saat mobil baru mulai berjalan hingga
kecepatan sedang, karena pada saat itulah torque converter membutuhkan momen
yang sangat besar.
Coupling Range
Coupling Range adalah Suatu
peristiwa dimana kecepatan mobil sudah cukup tinggi sehingga torque conveter
tidak lagi membutuhkan momen tetapi membutuhkan kecepatan. Karena Torque
Converter tidak dapat memindahkan daya hingga 100%, maka pada titik tertentu
dalam torque converter akan aktif lock-up clucth. Lock up clutch ini
bertujuan untuk mendekati perbedaan putaran antara Pump impeller dengan
Turbine runner agar mendekati 1:1
Kesimpulan
Dari ketrangan-keterangan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa kopling otomatis (toque converter) bekerja menggunakan
prinsip kerja daridua buah kipas angin kipas angin Roda yang
pertama disebut dengan impeller yang digerakkan oleh mesin. Sirip-sirip
impeller akan menggerakkan oli, kemudian oli akan menggerakkan sirip-sirip
roda satunya yang disebut dengan turbin untuk
mencegah kembalinya semprotan cairan fluida dari turbine runner dipasang stator yang berfungsi sebagai mengarahkan
kembali semprotan fluida dari turbine runner.
B.Kopling Manual
CARA KERJA KOPLING
Saat pedal kopling ditekan maka salah satu ujung dari
release fork akan terangkat keatas dan ujung lainnya akan menekan release
bearing akibatnya pressure lever akan tertekan oleh release bering sehingga
mengakibatkan clutch plate akan terangkat keatas dan mengakibatkan
perhubungan antara clutch plate dengan clutch disc akan terputus sehingga tenaga
yang dihasilkan oleh mesin tidak dapat diteruskan ke komponen penggerak.
Lalu, bila pedal kopling dilepas maka hantaran putaran mesin akan kembali menggerakkan
transmisi.
Komponen konstruksi
utama sebuah unit kopling manual adalah:
a). Clutch
disc Berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin dari fly wheeldan plat penekan ke input shaft transmisi.
b). Clutch plate Berfungsi untuk menekan plat kopling terhadap fly
wheeldengan adanya tekanan pegas penekan.
c). Spring Berfungsi untuk
memberikan gaya tekan kepada platpenekan
d). Clutch cover
Berfungsi untuk dudukan komponen-komponen unitkopling, sebagai tumpuan tuas penekan serta untuk memungkinkan terjadinya pemutusan dan
penghubungantenaga mesin dengan akurat dan cepat.
e). Tuas penekan Berfungsi
untuk meneruskan gaya pedal kopling yangmelalui bantalan pembebas untuk
menekan pegaspenekan
f). Bantalan pembebasBerfungsi
untuk meneruskan gaya dorong dari release fork ke tuas pembebas/ pegas
diaphragm pada saat pedalkopling ditekan.
g). Garpu
pembebasBerfungsi untuk meneruskan gaya dorong/ tarik dari pedalkopling untuk menekan bantalan pembebas
IV. PROSEDUR PEMBONGKARAN
ALAT
DAN BAHAN BESERTA GAMBAR KOMPONEN
1.
Kunci ring pas 12,14,17
2.
Obeng
-,+
3.
Jangka sorong
4.
Kinci shock 12,14,17
LANGKAH PEMBONGKARAN
1. Lepaskan
transmisi dari mesin
2. Lepaskan
unit kopling dari mesin
-Beri tanda pada clutch cover dan flywheel untuk
memudahkan
pemasangan.
-Kendorkan baut-baut sekali putar secara merata
demikian rupa sehingga
pegas menjada
bebas.
-Lepaskan baut-baut pengikat,kemudian lepas kopling
HASIL PENGUKURAN
1.Periksa clutch disc dari keausan kerusakan
-Menggunakan jangka sorong, ukurlah kedalaman paku keling;
hasil
diukur; 1,60mm
limit ; 0,3mm
2.diameter cluth disc;
-Menggunakan jangka sorong, ukurlah diameter clutch plate;
hasil
diukur; 127,56mm
limit ; mm
3. Pemeriksaan
Pegas Diaprakma spring dari keausan
-Menggunakan jangka sorong, ukur kedalaman
hasil diukur;
-kedalaman; 0,3mm
-lebar ; 3,27mm
limit ; -kedalaman;
0,6mm
-lebar ; 5,0mm
Pemasangan Unit Kopling;
1.Pasang clutch disc pada flywheel Menggunakan SST
2.Pasang kopling,tepat dengan tanda yang telah dibuat
saat
pembongkaran
tadi
3.Kencangkan baut pengikat dengan rata dalam
beberapa tahap,sampai kopling
terpasan sempurna momen; 195kg-cm
4.periksa kerataan ujung diapragma spring
menggunakan SSTdengan perbe-
Daanmaksimum;0,5mm
5.Oleskan gemuk molybdenun disulpide thium
base atau gemuk mp;
-Oleskan gemuk molybdenun
disulpide thium base pada bagian bagian
Berikut; -titik persinggungan relese fork
-titik tumpu garpu pembebas
-titik persinggungan garpu pembebas dan hub
-alur relese lever
-alur pada bagian dalam hub bantalan
pembebas
-oleskan gemuk pada bagian depan bantalan
pembebas
6.Pasang karet pelindung debu, garpu dan bantalan
pembebas dengan hub
pada transmisi
-pasang karet pelindung debu dan relese fork
-pasang klip pengikat untuk mengamankan
bantalan dengan hub pada transmisi
7.Pasang Transmisi
Kerusakan yang biasa terjadi pada komponen
kopling manual dan akibatnya;
1.Kopling Slip
Akibat dari kopling selip,
kendaraan tidak dapat berjalan/kurang
tenaga, dan dapat menyebabkan boros bahan bakar, hal ini disebabkan tenaga
mesin tidak tersalurkan ke sistem penggerak (transmisi) karena pelat/piringan
kopling sudah aus.
Perbaikan yang harus dilakukan;
-Stel gerak bebas pedal
-Ganti clutch disc
-Ganti tutup kopling
-Ganti garpu pembebes
2.Kopling Jeblos
Akibat
dari kopling jeblos, tuas transmisi tidak dapat/susah dipindahkan, hal ini
disebabkan tidak dapat terpisahnya pelat/piringan kopling dengan mesin karena
tenaga yang disalurkan dari pedal tidak mampu diteruskan ke sistem kopling.
Kabel kopling yang putus, silinder kopling bocor, dan matahari yang
rusak merupakan beberapa hal yang membuat tenaga dari pedal tidak dapat
diteruskan ke sistem kopling
Perbaikan yang harus dilakukan;
-Stel gerak bebas pedal buang
udara sistem kopling
-Perbaiki silinder pembebas
-Perbaiki master silinder
-ganti clutch disc
3.Kopling Lengket
Akibat
dari kopling lengket, tuas transmisi tidak dapat/susah dipindahkan karena
tidak terpisahnya pelat kopling dan mesin akibat pelat/piringan kopling
lengket. Penyebab kopling lengket karena air atau lumpur yang masuk ke area
sistem kopling.
Perbaikan yang harus dilakukan;
-Bersihkan komponen kopling
yang terkena air/ lumpur
4.Suara
aneh di transmisi
Selain keausan pelat kopling,
kerusakan damper pun mungkin terjadi. Apalagi bila mobil kerap di injak
berakselerasi keras oleh sang pemiliknya Cirinya
adalah timbulnya suara asing di sekitar transmisi saat pedal kopling
diangkat. Hal ini turut diikuti oleh pergerakan mobil yang menjadi tidak
halus.
Selain itu, suara desingan bearing
pun kerap terdengar saat pedal kopling tidak diinjak. Namun suara ini akan
hilang ketika pedal diinjak. Hal ini disebabkan oleh mulai mengeringnya
pelumas pada release bearing.
Perbaikan yang harus dilakukan;
-Tambah pelumas pada release bearing
5.Getaran
saat pedal kopling diangkat
Bila ini yang terjadi, maka
kemungkinan besar kerusakan terjadi pada dekrup (cover clutch) atau flywheel.
Getaran ini timbul akibat permukaan cover clutch atau flywheel yang sudah
tidak rata. Bila hal ini yang terjadi, maka Anda perlu menyiapkan dana
tambahan untuk meratakan permukaan flywheel di tukang bubut. Selain itu,
tekanan cover clutch yang tidak rata pun dapat menyebabkan timbulnya getaran
ini.
Perbaikan yang harus dilakukan;
-Ganti cluch disc kopling
-Ganti tutup kopling
-Perbaiki seperlunya
Tips Merawat
kopling;
1.Melakukan
pengecekan dan perawatan kopling secara rutin
2.Gunakan
gigisatu untuk start aal kendaraan karena jika menggunakan gigi diatasnya,kopling
akan di kebani secara berlebihan dan mempercepat keausan
3.Netralkan
tuas transmisi jika berhenti contoh dilampumerah
Kesimpulan
Dari keterangan-keterangan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa salah satu dari
fungsikoping yaitu sebagai pemutus dan peng hubung tenaga dari mesi
ketransmisi.
Analisa Kerusakan
Dari
hasil pengukuran yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kompoen dari
kopling masih dalam keadaan bagus karena keausan pada komponen-komponen masih
dalam standar yang ditentukan.
|
|
|
Kamis, 08 Desember 2016
KOPLING
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sistem Rem Sepeda Motor Sistem pengereman sepeda motor, adalah suatu mekanisme yang digunakan untuk menurunkan laju sepeda motor at...
-
T rasnsmisi merupakan komponen yang sangat penting bagi sebuah mobil, fungsi transmisi adalah sebagai berikut: Memutus dan menghubu...
-
I. KESELAMATAN KERJA Keselamatan kerja yang perlu diperhatikan pada praktek ini adalah: 1. Hindari kead...
-
Tujuan dari job ini adalah sebagai berikut : 1. Mahasiswa dapat mangetahui nama-nama komponen pada rem belakang. 2. ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar