Kamis, 08 Desember 2016

Axel mobil


I.                   KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja yang perlu diperhatikan pada praktek ini adalah:

1.      Hindari keadaan yang dapat membahayakan keselamatan pekerja dan benda
kerja.
2.      Singkirkan benda-benda yang lain tidak diperlukan di tempat kerja.
3.      Lakukan pekerjaan dengan hati-hati dan teliti dan gunakan SST secara benar.
4.      Lakukan pembongkaran menurut SOP yang di anjurkan.
5.      Bersihkan benda kerja, tempat kerja serta alat yang digunakan waktu praktek.
6.      Utamakan keselamatan kerja.

I.                   TUJUAN

Adapun tujuan yang ingin di capai pada akhir pertemuan ini adalah;

1.      Mahasiswa diharapkan mampu  Mengidentifikasi unit mekanisme penggerak
axel shaft dan komponen-komponennya.
2.      Mahasiswa diharapkan mampu melepas dan memasang unit mekanisme peng-
         gerak axel shaft dengan cara yang benar.
3.      Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan cara kerja mekanisme penggerak
axel shaft dan komponen-komponennya.
4.      Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pemeriksaan, pengukuran dan
         mengidentifikasi gangguan serta cara mengatasinya.
5.      Mahasiswa diharapkan mampu mengambil kesimpulan dari praktikum yang          
        dilakukan

II.                URAIAN SINGKAT
      
           Axle shaft atau poros penggerak roda merupakan poros pemutar roda-roda penggerak yang berfungsi meneruskan tenaga gerak dari differential ke roda-roda. Yang mana axle shaft pada kendaraan dibedakan menjadi dua yakni front axle shaft (poros penggerak roda depan) dan rear axle shaft (poros penggerak roda belakang). Pada kendaraan FF, front axle shaft sebagai driving axle shaft, sedangkan pada kendaraan tipe FR, rear axle shaft sebagai driving axle shaft.Pada kendaraan 4WD atau AWD, front axle shaft maupunrear axle shaft sebagai driving axle shaft.
  1. front axle Shaft.
              Tipe fron ini banyak digunakan pada kendaraan berskala menengah keatas dengan muatan yang besar, juga pada kendaraan yang dirancang untuk medan – medan berat karena mampu menahan beban yang berat.
a.  Cara kerja front axle Shaft.
           Front axle disamping sebagai penerus putaran ke roda, seolah – olah merupakan lengan panjang seperti poros mati, sehingga pada saat kendaraan berjalan kedudukan bodi kendaraan seolah – olah mengikuti gerakan posisi axle.
 b. Keuntungan :
*      Kontruksi lebih kuat.
*      Cocok untuk kendaraan skala medium ke atas.
*      Sanggup menahan beban berat.
*      Momen yang dihasilkan besar.
 c. Kerugian :
*      Suspensi kendaraan keras.
*      Pada saat kendaraan berjalan dimedan yang berat bodi kendaraan tidak stabil.
*      Sudut beloknya kecil.

2. Rear axle Shaft
              Tipe ini sering digunakan pada kendaraan kecil dan umumnya jenis sedan, karena tipe ini disamping kontruksinya ringan juga mampu membuat sudut belok lebih besar.
a. Cara kerja axel shaft independent
            Dengan dilengkapi CV joint maka pada saat kendaraan melaju di jalan yang bergelombang maka posisi bodi kendaraan seakan – akan tidak terpengaruhi oleh keadaan jalan, karena dengan dilengkapi CV joint pada setiap gerakan, disamping dapat bergerak putar juga dapat bergerak memanjang, memendek dan membuat sudut.
b. Keuntungan:
*      Kontruksinya sederhana.
*      Mampu membuat sudut belok lebih besar.
*      Perawatan mudah.
*      Bodi kendaraan lebih stabil bila dibandingkan axle rigid.
c. Kerugian :
*      Tidak mampu menahan beban besar.
*      Pada bagian inner housing maupun outer housing mudah aus.
*      Harganya lebih mahal.
*      Memerlukan perawatan rutin.

III.             GAMBAR


VI.     PROSEDUR KERJA
A.   Alat dan bahan;

1.      Tool shet
2.      Jangka sorong
3.      Dial indikator

B.  Langkah kerja
A.    Prosedur pembongaran
1.      Dongkrak dan topang kendaraan                                                  
2.      Lepas roda dan tromol rem
3.      Periksa gerak bebes aksial poros axel balakang;

Limit : 1,0 mm
Bila diluar spesifikasi, bongkar dan periksa
komponen – komponen poros aksel.

4.      Lepas baut pengikat backing plat
5.      Lepas poros axel belakang
Menggunakan SST, tarik poros aksel belakang
 keluar, SST : 09520 – 00030
PERHATIAN : hati-hati, agar tidak merusak
 perapat oli.
6.      Lepas gasket;
a)      Menggunakan SST, lepas pipa rem. Gunakan
kaleng untuk menampung minyak rem.
SST : 09751 – 36011
b)      Lepas backing plat
c)      Lepas gasket dari rumah poros belakang
Pemeriksaan dan perbaiakan komponen poros axel belakang 
 Kebengkokan poros maksimum         : 1,5 mm
 Kebengkokan flens maksimim           : 0,1 mm
Hasil pengukuran;
Axel 1;
*      Input     ; 0,15 mm
*      Tengah ; 0,40 mm
*      Output  ; 0,50 mm
                        Diameter          ; 34,76 mm
Axel 2;
*      Input     ; 0,16 mm
*      Tengah ; 0,34 mm
*      Output  ; 0,44 mm
                         Diameter         ; 34,02mm
Bila poros aksel belakang atau flens rusak atau
aus atau bila ada keolengan yang lebih besar dari nilai
maksimum, ganti poros aksel belakang.
1.      Perisa bantalan poros axel terhadap keausan atau kerusakan
Ø  Bila bantalan aus atau rusak, gantilah bantalan
2.      Lepas penahan bantalan dalam
Ø  Menggunakan gerinda, gerindalah penahan dalam
Ø  Menggunakan palu dan pahat, potong penahan
      dan lepaslah dari poros
3.      Lepas bantalan dari poros axel
Menggunakan SST dan hidraulik pres, lepas bantalan
 dari poros.SST : 09527 – 21011
4.      Pasang penahan bantalan luar dan bantalan baru pada poro
Menggunakan SST dan hydraulic pres, pasang
 penahan bantalan luar dengan bantalan baru.
SST : 09515 – 21010
5.      Pasangpenahan batalan dalam pada poros
Ø Panaskan penahan bantalan dalam sehingga
kira-kira 1500C didalam pemanas oli.
Ø Menggunakan SST dan hidraulik pres,
Ø  pasang penahan  bantalan dalam masih panas

6.      Periksa perapat oli terhadap keausan atau kerusakan
Ø Bila perapat oli rusak atau aus, ganti perapat oli.
7.      Lepas perapat oli dari rumah poros
Menggunakan SST, lepas perapat oli.
SST : 09308 – 00010
8.      Pasang perapat oli pada rumah poros
Ø  Oleskan gemuk pada perapat oli.
Ø  Menggunakan SST, pasang perapat oli;
·         pada kedalaman 6,0 mm
·         Kedalaman perapat oli : 6,0 mm
B.     Prosedur pemasangan
1.      Bersihkan flens rumah poros dan backing plate
2.      Olesakn perapat pada kedua sisi gasket dan penahan gasket
3.      Pasang poros axel belakang
CATATAN : tepatkan takik kedua gasket dan
 penahan bantlan luar dengan lubang oli pada backing plat.
Ø Pasang backing plat pada rumah poros dan
   menggunakan SST, pasang pipa rem
Ø Pasang gasket penahan pada poros aksel
Ø Pasang poros aksel belakang dengan empat
   mur pengunci sendiri yang baru
   Momen : 670 kg-cm
CATATAN :
·         Hati-hati agar tidak merusak perapat oli
·         Pada saat memasukkan poros aksel,
hati-hati, agar tidak mengenai deflector oli
 di dalam rumah poros.
4.      Pasang tromol rem
5.      Lakukan pembuangan udara sistem rem
6.      Pasang roda
7.      Bukaganjal pada ban depan dan trunkan dongrak secara perlahan

V.                Kesimpulan
             Dari beberapa uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan yang mana axel shaft merupakan komponen sistempemindah tenaga yang berfungsi meneruskan putaran dari differensial keoda dan axel shaft ini dibagi menjadi dua bagian yaitu front axel shaft dan rear axel shaft yang mana keduanya memiliki keuntungan dan kelemahan masing-masingnya dan kami telah malakukan praktikum rear axel masih dalam keadaan baik karna masih dalam spesifikasi yang telah ditentukan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sistem Rem Sepeda Motor   Sistem pengereman sepeda motor, adalah suatu mekanisme yang digunakan untuk menurunkan laju sepeda motor at...