Berternak Ikan Lele
.jpg)
Peluang usaha budi daya ikan lele merupakan
salah satu peluang usaha yang cukup diperhitungkan saat ini. Apabila kita
perhatikan banyak terdapat penjual pecel lele yang memerlukan pasokan ikan lele setiap harinya,
hal inilah yang membuat permintaan ikan tersebut menjadi semakin tinggi
di pasaran dan membuka potensi peluang bisnis yang cukup
menjanjikan. Ternak ikan lele
relatif lebih mudah apabila dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya
seperti ikan mas atau mujair karena lebih tahan terhadap penyakit maupun
kondisi lingkungan. Berikut ini adalah gambaran secara umum tentang cara budidaya ikan lele
*Pembenihan Lele.
Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai
berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam
khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya
konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.
* Sistem Budidaya
Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele
jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem
ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam
sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan
mencari pasangannya.
2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk
jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh
ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).
Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau
terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di
sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor
kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.
Tahap Proses Budidaya
A. Pembuatan Kolam.
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan
(kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan
lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian,
pembenihan lele harus mempunyai :
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung
dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan
penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang
lain.
Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama
masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai
tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan
betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata,
bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.
Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan
yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur
tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih
menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.
B. Pemilihan Induk
Induk jantan mempunyai tanda :
- tulang kepala berbentuk pipih
- warna lebih gelap
- gerakannya lebih lincah
- perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada
punggung
- alat kelaminnya berbentuk runcing.
Induk betina bertanda :
- tulang kepala berbentuk cembung
- warna badan lebih cerah
- gerakan lamban
- perut mengembang lebih besar daripada punggung alat
kelamin berbentuk bulat.
C. Persiapan Lahan.
Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :
- Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan
mematikan berbagai bibit penyakit.
- Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit
atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan
bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
- Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara).
untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan
organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2
sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk
menambah kesuburan lahan.
- Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap,
mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan
plankton sebagai pakan alami lele.
Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat
dilakukan adalah :
- Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan
sebelumnya.
- Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati.
Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis
sama
D. Pemijahan.
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan
betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap
kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur
berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah
dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan
lele.
E. Pemindahan.
Cara pemindahan :
- kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air
10-20 cm.
- siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember
yang diisi dengan air di sarang.
- samakan suhu pada kedua kolam
- pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan
dengan cawan atau piring.
- pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan
dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu
air.
F. Pendederan.
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5
– 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan
permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik
untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress.
Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam
pendederan ini.
* Manajemen Pakan
Pakan anakan lele berupa :
- pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air
dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari.
- Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan
nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
- Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan
buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan (dicampur air
secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena
mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah
yang optimal.
* Manajemen Air
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
- air harus bersih
- berwarna hijau cerah
- kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).
Ukuran kualitas air secara kimia :
- bebas senyawa beracun seperti amoniak
- mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).
Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan
yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung
unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu
menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis
cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam
yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara
dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu
pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis
pemakaian TON adalah 25 g/100m2.
* Manajemen Kesehatan
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan
sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit
lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air
yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa
protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan
pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan
pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA
sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit,
dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan
formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat
tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.
Wynn Palace Casino & Hotel - Mapyro
BalasHapusFind Wynn Palace Casino & Hotel location, rates, amenities: 안성 출장안마 expert Las Vegas 천안 출장안마 research, only 김제 출장안마 at Hotel and Travel 오산 출장안마 Index. 전주 출장안마 Mapmyro.com.